PRA VIDEO KLIP
Didalam tahap ini adalah tahap dimana kita memasuki tahap sebelum syuting atau produksi. Tahap pertama yaitu tahap dalam pembuatan script breakdown, yaitu dimana berisi tiap adegan dalam skenario tentang segala hal yang dibutuhkan untuk kepeluan syuting. Untuk dapat membuat Script breakdown diperlukan Script Breakdown sheet, yaitu hampir sama seperti Script Breakdown tapi bedanya disetiap adegan diurai dengan waktu yang diperlukan.
Selain Script Breakdown juga diperlukan jadwal syuting yang dikenal dengan nama shooting Schedule yang disusun dari pengelompokannya sejumlah informasi yang terdapat pada Script Breakdown. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada lokasi (location or set), diluar (ext.) atau didalam (int.) ruangan, siang (day) atau malam (night), dan banyaknya pemeran (crowd). Jadwal ini digunakan sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat. Setalah menentukan jadwal syuting maka dapat menentukan call sheet, yaitu lembaran yang memuat informasi harian tentang adegan apa yang akan direkam pada hari tersebut.
Setelah pembuatan script Breakdown adalah pembuatan jadwal syuting, call sheet dibuat setelah para pemeran ditentukan. Tahap setelah call sheet adalah reading
yaitu duduk bersama-sama dan membaca skenario sesuai porsinya yang
dibimbing oleh asisten sutradara yang dimana untuk mengetahui durasi
dialog dalam sebuah adegan tersebut. Tahap berikutnya adalah rehearsal
yaitu pembelajaran tahap tata gerak, mimik dan ekpresi dari tokoh yang
diperankan. Dalam tahap tersebut dipimpin oleh asisten sutradara dengan
harapan pada saat syuting semuanya dapat berjalan lancer dan tepat.
Adapun hal-hal yang perlu disiapkan sebelum produksi dimulai adalah, susunan crew antara lain :
Producer
Orang yang memproduksi film, yaitu yang merumuskan sesuatu proyek video, menyusun dan memimpin tim produksi agar proyek tersebut mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Product Designer (Desainer produksi)
Tergantung kesepakatan job, dapat bertugas merancang sejumlah aspek marketing.
Scriptwriter (penulis naskah atau skenario)
Film dibuat berdasarkan suatu naskah atau skenario yang memiliki
format tertentu sedemikian rupa yang dimengerti oleh kru produksi film.
Skenario ini dapat berasal dari cerita novel, naskah adapsi, maupun
cerita asli. Penulis naskah lah yang melakukan pekerjaan ini.
Director (Sutradara)
Orang yang menerjemahkan bahasa tulisan dari sebuah skenario ke dalam bahasa visual hasil syuting maupun elemen visual
lain. Termasuk mengarahkan adegan dan dialog para pelaku, serta
mengkoordinasikan kru yang berkaitan dengan tugas utamanya tersebut.
Director of Photografy (penata Kamera)
Orang yang membantu sutradara dalam penerjemahan “bahasa tulisan ke visual” melalui pemilihan angle dan gerakan kamera,
serta pencahayaan. Dalam proyek kecil, penata kamera ini dirangkap oleh
seorang kameramen yang juga mengatur peran petugas pencahayaan (lighting man).
Art Director (penata Artistik)
Menyediakan segala properti, tempat dan lingkunganpengambilan gambar untuk tiap-tiap adegan yang disebutkan dalam skenario.
Make-up Artis (penata rias)
Melakukan penata rias untuk para pelaku adegan, termasuk penata rambut.
Wardrobe atau Costumer desainer
Merancang pakaian untuk para pelaku adegan, sesuai dengan setting cerita dalam scenario.
Musik Arranger (Penata Musik)
Mendasain ilustrasi musik untuk video klip, dapat berasal dari ciptaan sendiri atau karya orang lain yang ditata ulang.
Editor
Melakukan pengeditan gambar, menyusun menjadi cerita yang utuh sesuai
skenario, dan menambah elemen-elemen lain yang diperlukan, seperti sound dan melakukan sentuhan-sentuhan artistik lain melalui grafis sehingga tercipta mood atau style musik tertentu.
0 komentar :
Posting Komentar